Viewing entries tagged
YPBI

Comment

Sosialisasi Program Monitoring Bersama KLHK, InSWA dan YPBI

Pada 9 Februari 2017 lalu, Greenhope bersama Yayasan PERISAI/ Indonesian Solid Waste Association (InSWA) dan Yayasan Peduli Bumi Indonesia (YPBI) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama meluncurkan Program Monitoring Plastik Mudah terurai Ekolabel Type 1 ber-SNI di Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Greenhope untuk berkolaborasi bersama LSM mengelola sampah plastik yang dikatakan oleh berbagai pihak sebagai akar permasalahan munculnya bencana banjir, longsor, hingga ketidak seimbangan ekosistem biota laut dan darat. Program ini dilaksanakan dengan melakukan monitoring terhadap produk converter yang sudah menggunakan plastik mudah terurai berteknologi Oxium.

Greenhope merasa optimis jika penggunaan plastik mudah terurai dilaksanakan oleh berbagai pihak, maka akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pengurangan penimbunan sampah plastik di masyarakat. Karenanya Greenhope merasa penting untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan teknologi Oxium dan Ecoplas dari hulu ke hilir, dengan membuat program monitoring. Sosialisasi program monitoring juga bertujuan untuk menciptakan sumber informasi wadah antara Greenhope bersama LSM dan perusahaan converter dalam informasi dalam memahami pentingnya menjalankan program yang sustainable dan berkala.

Menanggapi sosialisasi Program Monitoring ini, Bapak Noer Adi Wardoyo (Kepala Pusat Standardisasi Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)  sangat mendukung adanya program monitoring sehingga claim ramah lingkungan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya program monitoring ini lanjut beliau, sekaligus bisa menjadi sarana dalam memberikan advokasi untuk keberlanjutan bisnis dari perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan Greenhope dan NGO. KLHK pun akan mencanangkan program penggunaan kantong plastik mudah terurai di setiap instansi pemerintahan.

Salah satu bentuk komitmen dalam menjalankan Program Monitoring adalah dengan menetapkan label pada plastik yang telah menggunakan teknologi Oxium. Penggunaan label yang telah ditetapkan juga harus terkendali, mengikuti hukum dan aturan main yang berlaku. Label  yang telah ditetapkan tersebut adalah, setiap converter wajib mencantumkan tiga logo yaitu Logo SNI Ekolabel 1, Logo Oxium berlisensi dan Logo NGO (YPBI dan InSWA) seperti terlampir di bawah ini:

Label-Program-Monitoring.jpg

Teknis monitoring yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel dari converter, retailer dan kantong plastik yang beredar di lapangan secara acak. Setelah semua sampel terkumpul kemudian dilakukan pengujian di laboratorium untuk menganalisa jumlah Oxium yang digunakan. Hasil analisa tersebut akan disusun dalam bentuk laporan, artikel maupun surat penghargaan kepada converter yang telah menggunakan Oxium dengan dosis yang tepat maupun lebih. Sedangkan untuk converter yang kedapatan menggunakan dosis yang tidak sesuai, akan diberikan laporan dan pembinaan untuk bersama-sama melakukan pengontrolan produksinya.

Sosialisasi Program Monitoring ini secara keseluruhan mendapat sambutan yang baik dari para peserta. Mereka mendukung adanya penggunaan plastik mudah terurai dan mendukung program monitoring yang dijalankan. Hanya saja, perlu adanya kesadaran dari masyarakat dan sebagian besar pengusaha flexible packaging lainnya untuk bersama menyelesaikan masalah lingkungan kita. Mari kita bersama-sama menyelesaikan masalah sampah dengan menggunakan plastik mudah terurai ber-Ekolabel type 1 yang ber-SNI dengan bijak!

Comment