Hari Pangan Sedunia jatuh setiap tanggal 16 Oktober. Makanan adalah bahan bakar kita untuk menjalani hari, oleh karena itu kita harus mengedukasi diri kita sendiri tentang isu-isu seputar pangan.
Sistem pangan itu dinamis! Sistem pangan mencakup interaksi sosial, ekonomi, dan biofisik di berbagai dimensi. Interaksi lingkungan dan sosial ekonomi sangatlah kompleks. Salah satu topik penting yang perlu dibahas dalam sistem pangan adalah “ketahanan pangan”.
Pertanyaannya hampir selalu berkisar pada apakah akan ada cukup makanan untuk memasok populasi dunia yang terus meningkat dengan cepat dan jelas bahwa tantangan ketahanan pangan harus mencakup pertanyaan-pertanyaan yang lebih dari sekadar jumlah kalori yang diproduksi. Ketahanan pangan terkait dengan gizi masyarakat, dan apakah mereka mampu membeli makanan. Hal ini juga terkait dengan dampak lingkungan, termasuk penggunaan lahan dan perubahan iklim.
Terkait dengan ketahanan pangan saat ini, penting untuk dicatat bahwa saat ini para petani memproduksi cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan semua orang di planet ini, namun sekitar 800 juta orang masih mengalami kekurangan gizi.
Jadi, bagaimana dunia dapat bergerak menuju sistem pangan yang lebih aman? Banyak ahli menyimpulkan bahwa sebagian besar jawabannya terletak pada strategi untuk menciptakan sistem pangan yang mampu bertahan dari guncangan dan kemudian pulih dari guncangan tersebut. Langkah-langkah ke arah ini termasuk pertanian yang lebih beragam dan pemberdayaan petani kecil yang lebih mampu menggunakan sumber daya lokal mereka, termasuk praktik pengelolaan tanah dan air yang lebih tahan terhadap perubahan iklim. Pengurangan limbah makanan juga akan membantu, misalnya dengan meningkatkan fasilitas penyimpanan dan distribusi. Selain itu, program-program yang sedang berjalan untuk memerangi kemiskinan akan menentukan hasil jangka panjang untuk ketahanan pangan.
Salah satu merek unggulan Greenhope, Ecoplas, adalah plastik berbasis bio yang terbuat dari pati singkong. Namun, jenis tanaman singkong yang digunakan sebagai bahan baku bukanlah jenis yang dapat dimakan. Melalui pilihan sumber daya yang bijak dengan menggunakan singkong, yang juga bukan merupakan sumber karbohidrat utama di negara ini, membantu melindungi ketahanan pangan Indonesia. Selain itu, bahan baku singkong diperoleh melalui koperasi petani dengan harga premium di atas harga pasar sehingga penggunaan Ecoplas secara langsung meningkatkan kesejahteraan petani singkong Indonesia.