Greenhope menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dalam Indonesia Youth Sustainability Forum (IYSF) 2024 yang digelar pada 7 September 2024 di Sanctuary Auditorium, Menara Kuningan. Forum ini menjadi ajang penting untuk mengedukasi dan menginspirasi generasi muda Indonesia mengenai praktik dan inovasi dalam sektor keberlanjutan.
CEO Greenhope, Tommy Tjiptadjaja, tampil sebagai pembicara kunci dalam panel yang membahas "Human Capital, Teknologi & Inovasi", bersama dengan Andhika Sudarman, CEO Dealls, dan Utari Octavianty, Chief Sustainability Officer Aruna, serta dimoderatori oleh Ezra Mandira dari Universitas Bakrie. Semua pembicara menjelaskan bagaimana meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi untuk praktik berkelanjutan.
Sebelumnya, IYSF ini dibuka dengan sambutan semangat dari Chelsea Islan, SDG Mover dari UNDP Indonesia, yang memberikan dorongan motivasi kepada peserta. Diikuti oleh Gita Wirjawan, pendiri Ancora Group, dan Anindya Novyan Bakrie, pendiri Bakrie Center Foundation, yang masing-masing menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka dalam bidang keberlanjutan dan dampak sosial.
Tommy Tjiptadjaja menjelaskan pentingnya merekrut individu yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan filosofi Greenhope, khususnya Tri Hita Karana, yakni memandang lingkungan sebagai bagian integral dari identitas manusia. Beliau menekankan bahwa ketekunan dan pola pikir disruptif lebih penting daripada pengalaman semata dalam mendorong inovasi. Greenhope berkomitmen untuk mencari individu yang tidak hanya berpengalaman tetapi juga siap melakukan eksperimen dan eksplorasi di dalam perusahaan.
Greenhope telah membuat kemajuan signifikan dengan teknologi inovatifnya, termasuk penggunaan Ecoplas, sebuah resin berbasis bio yang menggunakan tepung tapioka dari petani singkong. Beliau menyoroti komitmen Greenhope untuk mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang material, dan penggunaan plastik alternatif biodegradable. Teknologi ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga memperkuat rantai pasok lokal, bahkan hingga pasar Jepang.
Inisiatif Greenhope dirancang untuk memberdayakan petani singkong dengan meningkatkan produktivitas dan praktik keberlanjutan mereka. Pak Tommy mengakhiri sesi dengan pesan bahwa upaya keberlanjutan bukan hanya tentang pelestarian lingkungan tetapi juga perlindungan umat manusia. Ia mengajak generasi muda Indonesia untuk mengadopsi kesadaran lingkungan yang mendalam seperti yang terlihat di Eropa.
Indonesia Youth Sustainability Forum 2024 berhasil menyoroti bagaimana teknologi inovatif dan pengembangan sumber daya manusia dapat mendorong praktik berkelanjutan. Partisipasi Greenhope menunjukkan bagaimana pendekatan komprehensif terhadap ESG—menggabungkan nilai-nilai yang kuat, teknologi mutakhir, dan dampak komunitas—dapat menginspirasi dan memimpin jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Tommy Tjiptadjaja menyinggung tentang daur ulang plastik sebagai manajemen akhir masa pakai plastik. Daur ulang masih menyisakan beberapa masalah dan berbiaya tinggi. Daur ulang plastik salah satu langkah yang bagus untuk mengurangi timbulan sampah, namun tidak cukup untuk mengatasi permasalahan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan yang komplek. Teknologi bioderadable plastik melengkapi siklus plastik agar lebih mudah terurai secara alami oleh mikroba dan kembali ke alam.